Minggu, 08 Mei 2011

Kesehatan Gigi Pada Usia Dini


Anak adalah pribadi yang unik, ia bukanlah seorang dewasa yang bertubuh kecil. Namun ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa pertumbuhan baik secara fisik, mental dan intelektual. Mereka mengalami berbagai fase yang paling aktif, terutama pada perkembangan otak anak, oleh karena itu periode tersebut dikenal sebagai masa keemasan anak atau Golden Age.

Dalam memberikan pendidikan kesehatan fisik pada anak sering kali orang tua dan guru hanya membatasi pada kesehatan tubuh saja. Pendidikan kesehatan gigi (Dental Health Education) seringkali menjadi topik yang kurang mendapat perhatian baik di rumah maupun di sekolah.

Ada beberapa alasan mengapa sering kali orang tua kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan gigi anak. Alasan yang paling banyak di temukan adalah masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa gigi pada anak adalah gigi susu. Jadi tidak perlu dirawat karena nanti juga akan berganti dengan gigi tetap. Padahal sebenarnya justru pada masa gigi susu itulah anak harus mulai diajarkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan giginya. Karena alasan berikut :

1. Pada masa gigi susu, sedang terjadi pembentukan gigi tetap didalam tulang, sehingga jika ada kerusakan gigi susu yang parah dapat mengganggu proses pembentukan gigi tetapnya. Hal ini dapat mengakibatkan gigi tetapnya tumbuh dengan tidak normal / tidak baik.

2. Mulut adalah pintu utama masuknya makanan ke dalam perut. Mulut adalah lokasi pertama yang dilalui makanan dalam proses pencernaan. Jika terjadi gangguan pada mulut maka akan mengganggu proses pencernaan.

3. Infeksi yang terjadi pada gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan organ disalam tubuh seperti ; jantung, paru-paru, ginjal, dll. Karena infeksi dalam mulut dapat menyebar kedalam organ-organ tersebut yang disebut dengan vokal infeksi.

4. Infeksi gigi dan mulut yang diderita anak akan membuat anak menjadi malas beraktivitas dan akan mengganggu proses belajar meraka.

Melihat alasan – alasan tersebut, maka saat ini beberapa sekolah dasar tertentu gencar memberikan pendidikan kesehatan gigi bagi siswa meraka. Bahkan ada sekolah yang menjadikan pendidikan kesehatan gigi bersama dengan pendidikan kesehatan umum sebagai bagian dari kurikulum sekolah.

Bagi para orang tua di rumah pendidikan gigi sudah harus dimulai sejak gigi pertama ada dalam mulut anak. Lalu bangaimana caranya??
Yaitu dengan selalu membershkan gigi anak setiap selesai minum susu atau selesai makan. Tidak perlu menggunakan sikat gigi, namun bisa dilakukan dengan menggunakan kain kassa lembut yang dibasahi dengan air hangat. Mungkin anda menilai hal seperti itu hanya sebuah perlakuan yang biasa saja, namun sesungguhnya hal itu dapat memberikan sebuah pengalaman baru yang luar biasa pada anak.

Ketika ibu membersihkan gigi dengan kain lembut yang dibasahi air hangat, anak merasa bahwa kegiatan membersihkan gigi adalah kegiatan yang menyenangkan dan itu akan terekam dalam memori anak yang nantinya bisa menjadi suatu kebiasaan yang baik. Dan dampak lainnya adalah ketika anak akan diperkenalkan dengan sikat gigi pada usia 1 tahun tidak akan ada lagi keluhan anak tidak mau menyikat gigi karena takut melihat sikat gigi yang akan dimasukkan dalam mulut mereka.

Ketika anak berusia dua tahun, jumlah gigi dalam mulut sudah lengkap dua puluh (20) buah. Mulailah anak di ajarkan menyikat gigi sendiri dan orang tua tetap mengawasi. Saat mereka sudah bisa berkumur baru boleh di tambah dengan pasta gigi. Ajaklah anak untuk biasa mengkonsumsi sayur atau buah dan kontrol makanan manis yang mereka konsumsi. Namun bukan tidak boleh anak memakan makanan yang manis karena itu adalah makanan kesukaan mereka, hanya sebagai orang tua wajib mengontrol banyaknya atau macam dari makanan manis yang mereka makan.

Usia anak dua tahun merupakan usia yang pas bagi anak untuk belajar mengenal dokter gigi. Ajaklah anak ke klinik gigi untuk memeriksa gigi mereka walaupun belum ada keluhan. Karena bisa saja sudah terjadi lubang kecil pada gigi anak yang tidak dirasakan mereka namun sudah harus dilakukan penanganan oleh dokter gigi.

Jadikanlah pendidikan kesehatan gigi sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Karena dengan demikian kita sebagai orang tua tidak akan berteriak atau marah – marah untuk menyuruh anak menyikat gigi saat mandi pagi dan insya allah kita tidak akan mengalami bangun tengah malam karena anak menangis karena giginya sakit. Dan yang lebih penting lagi proses tumbuh kembang anak tidak terganggu akibat anak sakit gigi.

Berikut cara merawat gigi pada bayi di usia tertentu :

1. Bayi Pada Usia 0 – 6 Bulan
a. Bersihkan gusi bayi dengan kain lembab, setidaknya 2 kali sehari
b. Jika bisa jangan biarkan bayi tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol susunya
c. Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab
d. Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang manis

2. Bayi Pada Usia 7 – 12 Bulan
a. Tanyakan pada dokter anak atau dokter gigi apakah si bayi mendapat cukup fluor
b. Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab setelah menyusui
c. Jangan biarkan bayi tidur sambil minum susu dari botolnya kecuali air putih
d. Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadawal minum susu
e. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain lembab, bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama karena nakanan seringkali tertinggal di permukaan itu
f. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan permukaan lembut dan dari bahan nilon
g. Jangan gunakan pasta gigi dan ingat selalu membasahi sikat gigi dengan air
h. Periksakan gigi anak ke dokter gigi setelah 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh atau saat usia anak 1 tahun

3. Bayi Pada Usia 13 – 24 Bulan
a. Mulailah perkenalkan pasta gigi berfluoride
b. Jangan biarkan anak tidur sambil minum susu dari botol kecuali air putih
c. Pergunakan pasta gigi seukuran sebutir kacang hijau
d. Sikat gigi anak setidaknya dua kali sehari (sehabis makan dan sebelum tidur di malam hari)
e. Gunakan sikat gigi yang lembut dari bahan nilon
f. Ganti sikat gigi tiap tiga bulan atau bulu-bulu sikat sudah rusak
g. Jadilah teladan dengan mempraktekkan kebiasaan menjaga kesehatan mulut dan lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali
h. Biasakan anak untuk memakan makanan ringan yang sehat, seperti buah segar dan sayuran segar
i. Hindari makanan ringan yang mengandung gula

Sumber : drg. Minni Rochaili Immelati (Poli Gigi RSI Masyithoh Bangil)

2 Comment:

FazaF Community mengatakan...

terima kasih telat mengunjungi dan terima kasih atas komentarnya...

salam kenal... :)

FazaF Community mengatakan...

terima kasih kembali... :)

salam kenal... :)

Posting Komentar

News