Rabu, 02 Februari 2011
Tangisan Rosulullah S.A.W Mengguncang Arsy
Dikisahkan, bahwasannya di waktu Rosulullah saw sedang bertawaf di ka’bah, Beliau mendengar mendengar seseorang di hadapannyabertawaf, sambil berdzikir : Ya Karim,Ya Karim…
Rosulullah saw mengikutinya membaca “Ya Karim, Ya karim”
Orang itu lalu berhenti disalah satu sudut ka’bah, dan berdzikir lagi “Ya Karim, Ya Karim” Rosulullah saw yang berada dibelakangnya tetap mengikuti zikirnya : “Ya Karim, Ya Karim”.
Merasa seperti diolok – olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnyaseorang laki – laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya.
Orang itu lalu berkata : “Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok – olokkanku? Karena aku ini adalah orang arab baduwi?? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan pada kekasihku, Muhammad Rosulullah”.
Mendengar kata-kata orang arab baduwi itu, Rosulullah saw tersenyum, lalu bertanya : “tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang arab?” “Belum” jawab orang itu “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?” Tanya Rosulullah saw sekali lagi.
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya”. Kata orang arab baduwi itu pula.
Rosulullah saw pun berkata kepadanya “Wahai orang arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!”. Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang. Seperti tidak percaya kepada dirinya.
“Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya” jawab Nabi saw. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rosulullah saw. Melihat hal itu, Rosulullah saw menarik tubuh orang arab itu, seraya berkata kepadanya : “Wahai orang arab janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, ketahuilah, Allah SWT mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit berkata : “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda : “Katakanlah kepada orang arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di padang mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar”.
Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang arab itu berkata:
“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya”. Kata orang Arab Baduwi itu. “Apakah yang akan engkau perhitumgkan dengan Tuhan?”. Rosulullah bertanya kepadanya. “Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitumgkan betapa besarnya magfirohNya”. Jawab orang itu. “Jika Tuhan memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. JIka Tuhan memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanan-Nya”.
Mendengar ucapan orang Arab Baduwi itu, maka Rosulullah saw pun menangis, mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab Baduwi itu, air mata beliau meleleh membasahi janggutnya.
Karena hal itu Jibril a.s. turun lagi dan seraya berkata :
“Ya, Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda : “Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga Arsy lupa dari bacaan tasbih, dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah SWT tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah SWT sudah mengampuni semua kesalahannya dan ia akan menjadi temanmu di syurga nanti”.
Betapa sukanya orang Arab Baduwi itu, mendengar berita tersebut. Ia lalu menangis karena tidak dapat menahan keharuan tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comment:
b
Posting Komentar